Rabu, 24 Desember 2014

Mekanisme Menguap



Nama              :           Ika Oktavia Risdiana M
NIM                :           G1D014021
                        Kelompok 1
Atyanti Isworo, S. Kep., Ns., M. Kep., Sp. KMB

MENGUAP


            Hal seperti gambar diatas mungkin pernah kita lakukan, bukan hanya pernah bahkan sering malahan. Mengapa kita bisa menguap? Pernahkan kalian berpikir seperti itu? Biasanya orang beranggapan bahwa menguap itu merupakan tanda mengantuk. Namun bukankah tidak jarang saat kita tidak menguap namun karena orang disebelah kita menguap kita menjadi ikut menguap. Atau bahkan saat ini kalian sedang menguap karena membaca tulisan ini. Saat kita melihat orang lain dalam keadaan mengantuk terasa bahwa sel saraf kita ingin mengikutinya walaupun sebenarnya kita tidak ingin menguap.
            Apakah itu menguap? Menguap merupakan refleks tubuh jika seseorang sedang mengantuk. Otak membutuhkan suplai oksigen lebih banyak saat lelah. Oleh karena itu, otak memberi sinyal pada tubuh untuk menguap. Dengan menguap, udara masuk keparu-paru. Bagian otak yaitu hipotalamus yang merupakan pusat pengaturan untuk menguap (Wardhani dan Astuti, 2013).
            Hal yang pertama kali kita lakukan saat merasa lelah, letih, lunglai, bosan, malas, lesu, capek, dan mengantuk adalah menguap. Saat kita menguap kita menggerakkan rahang , bukan tangan. Mengapa? Hal tersebut terjadi karena otot rahang adalah bagian termudah yang dapat dirangsang oleh otak untuk menambahkan energi tambahan. Pada dasarnya menguap adalah hasil dari otak yang mengatakan : “Hai, halo! Apakah ada orang disana? Aku sedang melemah dan membutuhkan tenaga tambahan disini. Apakah kau akan memberikannya?” cara tercepat adalah dengan memompa darah ke kepala dengan cara menggerakkan otot rahang itu tadi. Hanya otak yang dapat mengetahui berapa banyaknya energi yang diperlukan agar dapat kembali seperti semula. Itulah sebabnya kita tidak dapat berhenti menguap dan akan terus menguap sampai otak terpenuhi dan mengatakan “cukup!”. Menahan gerakan menguap tidak terlalu banyak membentu, karena otak akan terus mengirim pesan untuk mendapatkan energi sampai dirasa cukup (Tynan, 2005).
            Tahukan kalian bahwa menguap sebenarnya merupakan salah satu refleks pernapasan. Kebanyakan dari kita akan menguap saat merasa lelah ataupun mengantuk, tetapi stimulus dan tujuan menguap itu sendiri sebenarnya tidak diketahui dengan pasti. Terdapat beberapa kemungkinan, seperti kurangnya oksigen ataupun karena penumpukan karbon dioksida. Keunika dari refleks menguap ini adalah sifatnya yang menular. Melihat seseorang menguap secara tidak sengaja dan tanpa disadari kita juga akan ikut menguap pula (Asih dan Effendy, 2004).
            Menguap merupakan suatu aksi refleks yang biasanya didefinisikan sebagai suatu respons yang timbul dari stimulus yang berupa impuls sepanjang neuron aferen ke akar saraf posterior atau ekuivalen saraf kraniumnya, dan ditempat inilah ditransmisikan kesuatu neuron eferen via sel tanduk anterior atau nukleus kranium motoris ke otot skelet. Respons ini tidak bergantung pada kemauan. Rutenya disebut dengan lengkung refleks monosinaptik. Refleks regangan yang menyebabkan otot berkontraksi jika teregang adalah salah satu contohnya, misalnya pada saat dagu ditarik mendadak kebawah. Stimuli aferen dapat berasal dari berbagai sumber umtuk menyebabkan aksi yang sama dan sumber ini mencakup pusat-pusat yang lebih tinggi dari otak. Impuls mencapai neuron eferen yang sama melalui neuron fasilitator yang saling berhubungan. Neuron ini adalah lengkunng refleks polisinaptik dan berada dalam sistem pengunyahan, meliputi respons seperti menguap, tertawa, dan mengerotkan gigi (Thomson, 2007).

Sumber :
Asih, Niluh Gede Yasmin dan Christantie Effendy. 2004. Keperawatan Medikal Bedah : Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : EGC.
Thomson, Hamish. 2007. Oklusi. Ed. 2. Jakarta : EGC.
Tynan, Bernadette. 2005. Melatih Anak Berpikir seperti Jenius. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Wardhani, Indah Retno dan Navita Kristi Astuti. 2013. Fakta Menakjubkan tentang Tubuh Manusia. Jakarta : Cikal Aksara.

1 komentar:

  1. thanks for information

    follow blogku ya.. ilhamarcahvas.blogspot.com

    BalasHapus